Seorang Pria mengendarai mobilnya di sebuah jalan yang sepi ketika salah satu bannya meledak, hingga mobilnya menjadi tak terkendali sampai terperosok ke parit di tepi jalan. Dia berusaha keluar tapi urung setelah menyadari dirinya berada di suatu tempat yang amat sepi. Dan saat dia mulai panik, seorang petani melewati jalan itu dengan seekor keledai, Gus namanya.
Petani itu mengikatkan satu ujung tali ke mobil dan satu ujung lagi ke leher Gus. Kemudian ia melecutkan cemetinya di udara dan berteriak:
“Yaaa, Sam! Tarik, Sam, tarik!”
Keledai itu tak bergerak. Sang petani melecutkan cemetinya lagi dan berteriak lebih keras:
“Yaaa, Jake. Tarik, Jake, tarik!”
Keledai itu masih tak bergerak. Sekali lagi, petani mengibaskan cemeti dan berteriak:
“Yaaa, Pete! Tarik, Pete, tarik!”
Gus masih belum bergerak. Dan kemudian petani itu melecutkan cemetinya dan berteriak lagi:
“Yaaa, Gus! Tarik, Gus, tarik!”
Sejenak kemudian, Gus menghentakkan salah satu kaki belakangnya, lalu bergerak ke depan dengan sekuat tenaga, menarik mobil itu keluar dari selokan. Hasilnya, beberapa saat kemudian, mobil itu sudah berada di jalan raya lagi. Pengendara mobil gembira, mengucap terima kasih, tapi tak habis pikir mengapa petani itu menyebut beberapa nama sebelum memerintahkan keledainya bergerak.
Ia bertanya, “Mengapa Anda memanggil semua nama tadi, wahai Petani?”
“Gus ini buta”, kata petani itu, “dan jika dia merasa harus sendirian menarik mobil Anda, dia tidak akan berusaha melakukannya. Tapi bila dia fikir ada yang membantunyya, dia lebih kuat daripada yang dia sadari.”
Sepertinya setiap orang punya naluri “keledai buta” dalam dirinya. Tinggal bagaimana seseorang bisa memanfaatkannya itu sehingga dapat digerakkan untuk mencapai tujuan.
Dalam “Imagine”, John Lenon mengatakan: “You may say that I’m a dreamer, But I’m not the only one”. Dia mengatakan itu ketika ingin meyakinkan setiap orang yang menginginkan kedamaian bahwa ia tidak sendirian.
Klub penggemar “The Reds” (Liverpool) punya slogan yang terkenal: “You’ll Never Walk Alone”. Bahkan slogan itu terpampang jelas di pintu gerbang markas Liverpool untuk menyemangati semua pemain dan official, dan tentunya semua fans, sekaligus juga sebagai strategi untuk menarik fans-fans baru.
Jadi, “bersama kita bisa” ini memang terbukti mujarab sebagai pendongkrak semangat, moral booster.
Tapi....kalau ditanya bisa apa? Jawabnya tergantung “si petani” nya. Mau dipakai untuk menolong mengeluarkan mobil yang terperosok, atau malah memerosokkan si Gus, keledai yang buta tadi. Tapi kita kan bukan keledai buta toh? Hehehe..