Friday, November 2, 2012

WA’TASHIMU BI HABLIL-LAHI JAMI’AN ...

 oleh: Haidar Bagir (Dosen ICAS-Paramadina) dan Muhammad Bagir (Penulis dan Penerjemah)
 (dimuat di Republika edisi Jumat/2 November 2012)

Belakangan ini, mungkin karena terdorong oleh semangat yang tinggi untuk mengamalkan Islam, dan menegakkan sunnah Rasulullah, cukup banyak di kalangan umat Islam yang begitu mudah memberikan stempel kafir, syirik, munafik, dan ahli bid'ah kepada orang-orang Muslim lain yang dianggap tidak memiliki pemahaman yang sama dengan mereka. 

Monday, June 11, 2012

Seminar Sehari Prospek Dan Problem Persatuan Islam Indonesia.

Seminar ini diselenggarakan oleh Lembaga Studi Agama dan Budaya Indonesia (LSABI), berlangsung pada Sabtu, 19 Mei 2012 dan bertempat di Hotel Bumi Wiyata Kota Depok Jawa Barat.

Dengan diikuti oleh sekitar lebih dari 250 peserta yang umumnya terdiri dari para utusn berbagai pesantren dan ormas Islam, khususnya dari Jakarta dan Jawa Barat, seminar dimulai pukul 09.00 wib.

Thursday, May 24, 2012

Selamat Datang Islam Indonesia

Beberapa hari lalu telah lahir dan mulai beroperasi sebuah website dengan misi penguatan kerukunan islam dan sinergi muslimin untuk kejayaan Islam dan Muslimin. Website tersebut dapat dikunjungi di www.islam-indonesia.com.
Berikut ini informasi tentang website "Islam Indonesia" tersebut. Selamat Datang, Ahlan wa Sahlan "Islam-Indonesia", salam Ukhuwah dan semoga sukses.

Tentang "Islam Indonesia" (http://islam-indonesia.com/tentang-kami)

Friday, April 27, 2012

Mengapa Tajul Menjadi Tersangka?


Muhammad Ja’far, Pengasuh http://www.TIMUR-TENGAH.COM
SUMBER : KORAN TEMPO, 24 April 2012

Ustad Tajul Muluk, pemimpin sebuah pesantren Syiah di Sampang, Madura, ditetap kan sebagai tersangka dan mulai menjalani persidangan. Tajul dituduh melanggar Pasal 156a jo Pasal 3356 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penodaan agama dan perbuatan tidak menyenangkan. Keputusan ini sangat membingungkan, mengingat sebenarnya Tajul justru korban sebuah tindakan anarkistis. Saat itu, 29 Desember 2011, pesantren milik Tajul dibakar oleh sekelompok orang. Namun proses hukum justru menghasilkan sebuah kesimpulan yang sebaliknya: menetapkan Tajul sebagai tersangka.

Thursday, March 1, 2012

GERAKAN SALAFI MODERN DI INDONESIA

Sebuah Upaya Membedah Akar Pertumbuhan dan Ide-ide Substansialnya
Oleh :Muhammad Ikhsan*

Pengantar
Indonesia nampaknya memang akan selalu menjadi lahan subur lahir dan tumbuhnya berbagai gerakan Islam dengan berbagai ragamnya; baik yang “hanya sekedar” perpanjangan tangan dari gerakan yang sebelumnya telah ada, ataupun yang dapat dikategorikan sebagai gerakan yang benar-benar baru. Dan sejarah pergerakan Islam Indonesia benar-benar telah menjadi saksi mata terhadap kenyataan itu selama beberapa kurun waktu lamanya. Dan kini, di era modern ini, mata sejarah semakin “dimanjakan” oleh kenyataan itu dengan tumbuhnya aneka gerakan Islam modern yang masing-masing menyimpan keunikannya tersendiri. Jagat pergerakan Islam Indonesia modern tidak hanya diramaikan oleh organisasi semacam Muhammadiyah dan NU, tapi disana ada pemain-pemain baru yang juga secara perlahan –namun pasti- mulai menanamkan pengaruhnya. Mulai dari yang mengandalkan perjuangan politis hingga yang lebih memilih jalur gerakan sosial-kemasyarakatan.

Sengketa Atribut "Salaf"

oleh: Dr. Muhsin Labib.

Ada apa dengan sebutan 'Salafi'? Sebesar apa pengaruh dan manfaatnya? Apakah ‘salaf’ tidak lebih dari sekedar alat justifikasi yang menjamin imunitas dari kritik dan tuduhan ‘sempalan’? Apakah ‘salaf’ itu seperti ‘merek dagang’ sehingga ia harus diperlakukan sebagai copyright lembaga atau kelompok tertentu? Ataukah ‘salaf’ dapat dianggap sebagai ‘nama barang’ sehingga setiap orang yang merasa melestarikan tradisi orang-orang terdahulu berhak untuk menyandangnya? Perlukah ada semacam lembaga ‘penertiban nama aliran’ di tengah umat Islam yang memiliki hak mutlak untuk memberikan dan mencabut atribut keagamaan agar tidak terjadi kesimpangsiuran, sengketa dan perang atribut yang sia-sia? Lebih jauh lagi, Apakah atribut ‘salaf’ dan semacamnya itu bermakna, tidak ambigu dan tidak berbau truth claim (hegemoni teologis)? Apa batasan ilmiah ‘salaf’ dan definisi logis ‘saleh’? Bukankah ruang untuk berbeda pendapat dan penafsiran untuk setiap atribut itu selalu terbuka?

Israel Inside

Oleh: Dina Y. Sulaeman

Membaca analisis orang ‘luar’ terhadap Israel, mungkin sudah biasa. Mendengar Ahmadinejad berkali-kali menyatakan prediksinya bahwa Israel sebentar lagi akan tumbang, juga sudah biasa. Namun, cukup menarik bila kita membaca analisis orang Israel terhadap negaranya sendiri. Di dalam Israel, sesungguhnya ada juga segelintir orang yang ‘tercerahkan’ dan bisa menilai dengan jernih kebobrokan ‘negara’ dan pemerintahan Zionis. Mereka menulis, melakukan aksi-aksi perdamaian, dan berorasi di berbagai negeri untuk membangkitkan kesadaran sesama Yahudi dan umat manusia umumnya, supaya berhenti mendukung Zionisme. Kelompok “Women in Black” misalnya. Mereka secara rutin melakukan aksi berdiri dalam diam dengan mengenakan pakaian hitam-hitam, sambil membawa spanduk-spanduk anti penjajahan Palestina. Tak pelak, mereka dikata-katai ‘pelacur’ dan ‘pengkhianat’ oleh orang-orang Israel.

Monday, February 13, 2012

YAHUDI PEMBELA PALESTINA

oleh: Abdillah Toha
(Kata Pengantar buku "Gilad Atzmon", karya Buya Syafi'i Ma'arif)

Dalam suatu kolom di sebuah media online Israel, seorang penulis mengingatkan bahaya dari orang-orang keturunan Yahudi yang kritis terhadap Israel. Orang-orang itu digambarkan sebagai membahayakan hari depan dan eksistensi Israel. Beberapa nama keturunan Yahudi disebut dalam tulisan itu.

Saturday, February 11, 2012

Waspadai Upaya Pecah Belah melalui Pembidahan Maulid

Cirebon (ANTARA News) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof. Dr. Nasaruddin Umar MA mengingatkan umat Islam agar waspada dengan upaya sekelompok orang yang ingin memecah kerukunan yang ada di tanah air dengan cara menyebut peringatan maulid Nabi Muhammad SAW sebagai perbuatan bidah.

Persatuan Islam- Revisited

Menyimak berbagai persilangan pendapat mengenai mazhab-mazhab dalam Islam yang berkembang belakangan ini, khususnya tanda-tanda penggunaan kekerasan yang mengancam keutuhan bukan hanya umat Islam melainkan bangsa Indonesia dan NKRI secara keseluruhan, kiranya masyarakat perlu mengetahui sejarah pendekatan antarmazhab dalam Islam khususnya antara mazhab Ahlus-Sunnah dan Syi’ah..

Risalah Amman untuk Kerukunan Ummat

MENUJU KERUKUNAN UMMAT
Risalah Amman tentang Keabsahan Mazhab-mazhab dalam Islam : Pernyataaan Sikap Konferensi Islam Internasional “Islam Hakiki dan Perannya dalam Masyarakat Modern”, yang diselenggarakan di Amman, Yordania, 27-29 Jumadil Ula 1426 H. / 4-6 Juli 2005 M.

Bismillahir-Rahmanir-Rahim
Salam dan salawat semoga tercurah pada Nabi Muhammad dan Keluarganya yang suci

Friday, January 27, 2012

PB NU: Syiah Tidak Sesat


sumber: http://www.tempo.co/read/news/2012/01/27/173379960/PB-NU-Syiah-Tidak-Sesat
TEMPO.CO, Jakarta--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan ajaran syiah tidak sesat dan termasuk Islam seperti halnya Sunni. “Di universitas Islam mana pun tidak ada yang menggap syiah sesat,” katanya saat dihubungi Tempo Kamis malam 26 Januari 2012. Said merujuk pada kurikulum pendidikan pada almamaternya Universitas Umm Al Quro di Arab Saudi yang dikenal sebagai pusat Wahabi yang keras. “Wahabi yang keras saja menggolongkan Syiah bukan sesat,” ujarnya.

Sikap Berbahaya Menteri Agama

Sumber: http://www.tempo.co/read/opiniKT/2012/01/27/1751/Sikap-Berbahaya-Menteri-Agama
Kamis, 26 Januari 2012 | 23:19 WIB

Pernyataan Suryadharma Ali, yang memojokkan aliran Syiah, sungguh disesalkan. Seharusnya dipahami, sebagai Menteri Agama ia mewakili pemerintah, dan bukannya suara atau kepentingan Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpinnya. Sikap yang tak bijak ini hanya akan merusak kebebasan beragama.