Seminar ini diselenggarakan oleh Lembaga Studi Agama dan
Budaya Indonesia (LSABI), berlangsung pada Sabtu, 19 Mei 2012 dan bertempat di
Hotel Bumi Wiyata Kota Depok Jawa Barat.
Dengan diikuti oleh sekitar lebih dari 250 peserta yang
umumnya terdiri dari para utusn berbagai pesantren dan ormas Islam, khususnya
dari Jakarta dan Jawa Barat, seminar dimulai pukul 09.00 wib.
Sesi pertama
menghadirkan salah-satu fungsionaris PBNU, Prof. Dr. KH. Masdar F. Mas’udi dan
salah-satu guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Amtsal
Bahtiar. Setiap nara sumber diberikan kesempatan menyampaikan paparannya selama
30 menit dan kemudian dilanjutkan dengan forum diskusi serta tanya-jawab. Dalam
sesi ini, KH. Masdar mengupas Urgensi
Persatuan Umat , dan Dr. Bakhtiar mengulas tema Belajar Dari Tarikh Untuk
Membina Persatuan Umat.
Dalam sesi kedua, para peserta seminar diajak kembali
membuka Sejarah Madzhab-Madzhab Dalam Islam yang disampaikan oleh Prof. Dr.
Rosikhon Anwar, M.Ag, Guru Besar Tafsir dari UIN Sunan Gunung Jati Bandung.
Beliau meneguhkan keyakinan, yang
dijelaskan oleh KH. Mukhtar Adam, pimpinan pondok pesantren Al Qur’an
Babussalam Bandung yang bicara dalam sesi yang sama,bahwaikhtilaf dalam Umat
sebagai rahmat, sebagaimana judul presentasinya.
Pukul 13.30, seusai sholat dhuhur dan makan siang, seminar
dilanjutkan dengan. tema Hambatan Dalam Pembinaan Persatuan Umat Islamyang
disampaikan oleh KH. Jejen, salah-satu pimpinan Thoriqot Asia Tenggara yang
berkedudukan di Selangor, Malaysia. Adapun tema Prospek Persatuan Umat Islam di
Indonesia yang sedianya akan disampaikan langsung oleh ketua Umum PP.
Muhammadiyah, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddinyang kebetlan sedang berada di
Kosovo, digantikan oleh Sekretaris PP. Muhammadiyah, yakni Dr. Mu’th. Beliau
berusaha menyakinkan peserta seminar akan keniscayaan adanya
perbedaan-perbedaan di kalangan umat,yang sudah seharusnya dihadapi dengan
sikap toleran dan elegan.
Seusai sholat Ashar dan coffe break, seminar dilanjutkan
dengan pembentukan forum yang diharapkan mampu mendukung upaya-upaya persatuan
umat. Pada awalnya digagas upaya pembentukan Forum Ulama Indonesia Bersatu
(FUIB).. Namun, setelah melalui diskusi yang cukup hangat, akhirnya disepakati
pembentukan Forum Silaturrahmi Umat Islam Indonesia (FSUII) (Rumusan mengenai
Forum ini dapat dilihat di sini).. Alasan perubahan dari gagasan awal
adalah perlunysa memastikan keterwakilan ulama Islam dari berbagai daerah.
Selanjutnya, gagasan tentang pembentukan Forum Ulama Indonesia Bersatu ini
dapat digodok dan dopersiapkan dalam pertemuan-pertemuan yang akan
diselenggarakan oleh FSUII di wakti dekat.
Sebagai penutup, dibahas gagasan perumusan semacam resolusi
terkait pentingnya persatuan dan kerukunan umat Islam di Indonesia, sebagai
tindak lanjut hasil-hasil diskusi dari sesi-sesi sebelumnya. Pada akhirnya,
peserta secara aklamasi menyetujui dikeluarkannya semacam deklarasi yang
disebut dengan nama Risalah Depok, yang diilhami oleh Risalah Amman -- sebagai
hasill konferensi Islam internasional dengan tema ’Islam Hakiki dan Perannya
dalam Masyarakat Modern’ 4-6 Juli 2005 di Amman, Yordania yang dihadiri ratusan
pemuka Islam dari puluhan negara Muslim--.[undzurilaina]