Monday, January 11, 2010

Remote Control

Mister Ayip (bukan nama sebenarnya), adalah salah seorang teman yang sempat serumah kontrakan dulu waktu masih kuliah di Bandung. Dia juga memiliki panggilan sayang yang mirip dengan nama organisasi negara2 Asia Pasific, APEX. Salah satu hal yang menjadi kegemarannya adalah memegang kendali remote hampir setiap nonton TV bareng2. Lebih lagi, ternyata hobinya itu tidak hanya dia salurkan sewaktu nonton TV di rumah saja.

Pernah suatu kali dia bersama teman saya yang lain (Mister K) sedang ngantri menunggu dilayani di sebuah apotek besar di Bandung. Di ruang tunggu Apotek itu tersedia TV yang disediakan khusus bagi para customer yang sedang antre. Melihat TV itu, dia seperti gelisah mencari sesuatu di sekeliling TV tsb. Sampai akhirnya, dia menemui pelayan Apotek dan bertanya:

“Mbak, bisa pinjam remote TV itu?”

Begitu dia mendapatkan alat kesayangannya itu, langsunglah dia beraksi berselancar diantara stasiun2 TV yang waktu itu sebenarnya tak seberapa banyak.

Melihat kelakuannya, Mister K yang dari tadi hanya mengamati itu berkomentar:
“Yip, nanti kalau ente ulang tahun, ane sumbang remote deh!”.
“Hahaha...”, keduanya pun tertawa.

“Kecintaan” para pengguna TV kepada remote ini ternyata merupakan fenomena yang umum terjadi di banyak tempat. Dan karena “kecintaan” itu juga yang menyebabkan benda kecil itu sering hilang, baik sebagian (masih menyisakan jejak2 beberapa komponennya) maupun seluruhnya. Hilang sementara ataupun selamanya. Saya sendiri sering kali kehilangan remote TV saya di rumah, seiring dengan membesarnya 2 jagoan saya.

Ada sebuah survey yang menarik berkaitan dengan kecintaan pada benda bernama Remote Control ini. Di Amerika pernah dilakukan survey yang menghasilkan antara lain:
- Lebih dari setengah (55%) dari responden mengatakan bahwa mereka kehilangan remote control mereka sampai lima kali seminggu

- Karena kehilangan remote control tersebut, 63% orang Amerika mengatakan bahwa mereka menghabiskan sampai lima menit per hari untuk mencarinya

- Tempat dimana orang Amerika paling sering menemukan kembali remote control mereka adalah di atas sofa atau di bawah mebel (38%), di dapur atau kamar mandi (20%), dan, YA, di dalam Lemari es (6%)

- Delapan belas persen kaum perempuan yang disurvey, bandingkan dengan hanya 9% kaum laki2, mengatakan bahwa jika mereka harus memilih, mereka akan memilih tidak melakukan hubungan seks daripada harus kehilangan remote control TV mereka selama satu minggu. (Komentar dari editor: GILA!).

Sampai2 berdasarkan survey tersebut, sebuah produsen TV kemudian membuat TV dengan fitur unggulan “Remote Locator”. Jika pengguna TV kehilangan remotenya, tersedia tombol di TV tsb untuk me-"missed-call" sang remote selama 30 detik.

Demikian, ternyata teman saya mister Ayip itu punya banyak teman di Amerika sana. Tapi saya nggak tahu, apakah dia juga pernah menemukan remote nya di Lemari Es, atau mungkin lebih memilih nyuekin istrinya ketimbang kehilangan remote. Heheh...[undzurilaina]