Friday, November 16, 2007

Fenomena 'Sabtu Kawin Minggu Cerai' Pengungsi Irak

Sangat menyedihkan. Sementara para tetangga2 Arab-nya sibuk bergandengan tangan mesra dengan para musuh2nya. Dan saudara2 seagamanya di tempat lain masih sibuk utk membuat front masing2 utk "menyerang" saudaranya sendiri. Menari melenggak-lenggok mengikuti irama yang dimainkan musuh2nya. Maafkan kami saudaraku.
Ya Allah.....ampuni kami..

14/11/2007 07:35 WIB
Fenomena 'Sabtu Kawin Minggu Cerai' Pengungsi Irak
Arfi Bambani Amri - detikcom

Jenewa - Peperangan membuat seks dan perkawinan menjadi darurat di antara pengungsi Irak di Suriah. Pada kondisi ini, kaum perempuanlah yang terutama menjadi korban.

Perkawinan darurat ini dikenal sebagai 'perkawinan akhir minggu'. Kawin pada hari Sabtu, lalu hari Minggu bercerai.


"Jadi secara formal tidak disebut pelacuran namun pada dasarnya seks darurat," komentar Asisten Komisioner Tinggi UNCHR Erika Feller seperti dilansir AFP, Rabu (14/11/2007).

Kondisi ini muncul, karena perempuan seringkali tak punya pilihan lain untuk memberi makan anaknya. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, terpaksalah dia melakukan pernikahan sehari itu.

Perkawinan digelar melalui 'upacara tradisional' di mana pihak laki-laki harus membayar, lalu hari Minggu kembali dilakukan upacara perceraian sesuai kebiasaan setempat.

Menurut Feller yang sudah berkunjung ke Suriah itu, terdapat 1,4 juta pengungsi Irak di negeri itu. Mereka bukan hanya kekurangan makanan dan bantuan lain, tapi juga menghadapi eksploitasi seksual, kekerasan dan penolakan.

Menurut UNHCR yang menangani isu pengungsi, lebih dari 4,2 juta warga Irak telah mengungsi sejak invasi AS Maret 2003 lalu. Selain ke Suriah, pengungsian juga mengalir ke Libanon, Mesir dan Iran .
(aba/nrl)

No comments:

Post a Comment