Tuesday, April 24, 2007

Doa yang dikabulkan

Dikisahkan tentang seorang peminum khamr berencana mengumpulkan teman-temannya yang biasa minum-minum bersamanya. Ia memberikan empat dirham kepada budaknya agar membeli buah-buahan sebagai pelengkap hidangan majlisnya malam itu. Dalam perjalanannya ke pasar, si budak lewat di depan majlis Manshur bin `Ammar, sedang memintakan sumbangan untuk seorang miskin. Katanya, “Siapa saja yang memberi orang miskin ini sebanyak empat dirham, aku akan mendoakan baginya empat jenis doa.” Mendengar itu, si budak menyerahkan keempat dirham milik majikannya kepada Manshur yang lalu bertanya kepadanya, “Doa apa yang kauingin aku doakan untukmu?” Jawab si budak, “Aku mempunyai seorang majikan yang aku ingin sekali terbebas darinya.”

Manshur segera berdoa, lalu bertanya lagi, “Apa lagi?” “Agar Allah menggantikan keempat dirham yang telah kuserahkan kepada Anda,” jawab budak itu. Lalu Manshur berdoa lagi, dan setelah itu berkata, “Apa lagi?” “Agar Allah mengabulkan taubat majikanku itu,” jawab si budak. Sekali lagi Manshur berdoa, lalu berkata, “Apa lagi?” “Agar Allah memberikan ampunan-Nya bagiku, bagi majikanku, bagi Anda dan bagi semua yang hadir.” Dan Manshur pun berdoa untuk keempat kalinya, lalu si budak pulang dan ditanya oleh majikannya,

“Mengapa lama sekali engkau pergi?” Budak itu menceritakan apa yang dialaminya bersama Mnshur bin `Ammar.

“Apa yang kauminta didoakan olehnya?” tanya sang majikan.

“Pertama,” jawab si budak, “Agar aku memperoleh kebebasan.”

“Baiklah, kini engkau telah kubebaskan, dan boleh pergi kemana saja engkau kehendaki. Apa permintaanmu yang kedua?”

“Agar Allah menggantikan keempat dirham yang kuberikan kepada orang miskin itu.”

“Baiklah, ini empat ribu dirham hadiah untukmu. Apa yang ketiga?”

“Agar Allah mengabulkan taubat Anda.”

“Baiklah. Sekarang juga aku bertaubat kepada Allah. Apa yang keempat?”

“Agar Allah memberi ampunan bagiku, bagi Anda, bagi semua yang hadir dan bagi orang itu yang mengingatkan aku.”

“Wah, kalau yang ini, bukan wewenangku!” kata si mantan majikan.

(Malam itu juga, ia melihat seolah-olah ada yang berseru kepadanya, “Engkau telah melakukan apa yang mampu kaulakukan. Apakah kaukira Aku tidak akan melakukan apa yang mampu Aku lakukan? Aku telah memberikan pengampunan bagimu, bagi mantan budakmu, bagi Manshur bin `Ammar dan bagi semua yang hadir!”).

No comments:

Post a Comment