Dari Al-Fushul al-Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hukmiyyah karya Sayyid Al-Imam Abdullah Al-Hadad.ra:
Jika Anda telah mengetahui maksud pengambilan perumpamaan dengan meja hidangan dan pasar serta dengan banyaknya ragam makanan dan barang dagangan pada keduanya, dan bahwa itu semua disediakan untuk semua hadirin agar masing-masing mengambil yang diinginkannya dari apa yang cocok baginya dan baik untuk dirinya, kini ketahuilah bahwa berkenaan dengan itu manusia terbagi menjadi empat golongan:
1. Orang yang jika melihat banyaknya ragam makanan dan barang hanya mau mengambil apa yang sekiranya baik dan cocok untuk dirinya tanpa memiliki keberatan ataupun keinginan pada sesuatu selain dari itu. Inilah orang yang sehat akalnya, piawai, dan berpandangan luas.
2. Orang yang mengambil apa yang dianggapnya baik untuk dirinya sendiri, tidak menyukai sesuatu selain itu, dan mengira bahwa tidak seorang pun akan menyukainya pula. Orang seperti ini agak bodoh dan berpandangan sempit.
3. Orang yang menginginkan segala yang dilihatnya, yang baik dan cocok baginya maupun yang tidak baik dan tidak sesuai dengannya. Sehingga, adakalanya ia menginginkan sesuatu yang tidak baik baginya dan tidak patut. Mungkin pula pada suatu waktu ia menginginkan yang "ini" dan pada waktu lain ia menginginkan yang "itu". Orang seperti itu selain agak dungu, juga gemar mencampuri segala sesuatu tanpa pemikiran yang bijaksana.
4. Orang yang jika melihat banyaknya ragam makanan dan barang menjadi ragu-ragu dan bingung, lalu tidak mampu menentukan apa yang diinginkannya atau apa yang diambilnya. Orang seperti itu terus-menerus berada dalam kebingungan dan keraguan.
Keadaan-keadaan yang bersesuaian dengan pembagian ini dapat terjadi pula atas diri orang-orang yang memerhatikan berbagai ilmu, ibadah, thariqah, dan ihwal yang berlainan. Berkaitan dengan itu, seseorang dari mereka adakalanya menginginkan "semuanya"; yang lain berada dalam kebingungan dan tidak tahu lagi apa yang akan diikutinya, ada pula yang berpegang erat-erat pada sesuatu yang dianggapnya baik untuk dirinya, lalu ia sangat membenci segala sesuatu selainnya, menentangnya, dan memusuhinya; itu semua menunjukkan kekurangan pengetahuan, kelemahan jiwa, dan kepicikan pandangan".
No comments:
Post a Comment