Monday, October 1, 2007

Matuk Tulga


“Bi, Abi..mau matuk tulga nak?”, tanya Akmal anak bungsuku yg masih pelat itu ke saya tiba-tiba sore kemarin. Setelah melewati “akmal decoder” yang ada di otakku, hasilnya menjadi: “Bi, Abi mau masuk surga nggak?”.

Kemudian aku jawab: “ya mau dong, sayang”.

Akmal melanjutkan lagi: ”di Surga itu ada banyak mainan ya?”

Aku: ”Iya...”

Belum sempat aku menjawab lebih lanjut, dia sudah melanjutkan lagi apa yang ada di benaknya tentang surga...

Akmal: ”ada banyak permen juga ya? Terus eskrim juga ya? Ada kebun binatang juga......” dst aku biarkan dia menjelaskan apa yg ada di benaknya tentang surga.

Setelah akmal selesai menyampaikan semua yang ada benaknya, aku bilang: ”Iya, betul sayang. Semua yang akmal mau, semuanya ada di surga..”. Aku terus balik bertanya: ”Akmal pengen nggak masuk surga nggak?”.

Dengan cekatan dia menjawab: ”Mauuuu....dong”.

”Hmmm, kalau mau akmal mesti punya kuncinya dulu..”, kataku memancing dia sedikit berfikir.

Tapi di luar dugaanku, dia kemudian malah berlari sambil memanggil istriku: ”Mamah, tolong ambilin kunci surga dong...Akmal mau masuk...”

Aku dan istriku yg baru keluar dari kamar karena dipanggil oleh anakku itu, langsung tersenyum menahan tawa. Istriku kemudian melanjutkan jawaban yang sudah kumulai tadi: ”Akmal, kalau mau masuk surga, kuncinya kita mesti disayang sama Allah. Akmal mau disayang Allah nggak?”.

”Mau...”, jawab akmal.

”Kalau mau disayang Allah, akmal mesti jadi orang yang baik. Rajin sholat, terus nggak nakal, nurut sama abi mamah, sayang sama kak fauzan.....”, terang istriku mencoba memberi penjelasan..

Akmal ndengerin penjelasan istriku dengan seksama, sambil kadang-kadang mengernyitkan dahinya. Dan lagi-lagi, tanggapan akmal diluar dugaan:

”Mah, akmal mau di rumah aja lah...”, jawab dia dengan tenang sambil loncat-loncat dan main nemenin (atau lebih tepatnya nggangguin) kakaknya yang lagi asyik main puzzle.

Barangkali karena kelihatannya kok berat banget kunci disayang Allah itu. Mungkin lain kesempatan, kami mesti memberi penjelasan yang lebih baik lagi. Walaupun aku sendiri juga masih belajar gimana caranya agar disayang Allah. Bantu kami, Ya Allah.[undzurilaina]

No comments:

Post a Comment