Monday, June 18, 2007

Prawacana Menanggapi Seminar Holocaust di Bali (2/2)

Peta Mandat Inggris atas Palestina tahun 1920 dan benderanya.

Untuk itu, isu Palestina bukan suatu persoalan yang dibuat-buat alias direkayasa oleh Palestina, tetapi ia merupakan kasus internasional yang harus dicari jalan keluarnya. Yaitu, Israel harus minggat dari negara itu.

Tidak Semua Bangsa Israel Di Dunia Menyetujui Pembentukan Negara Israel

Salah satu persoalan lain yang kurang dipahami oleh Gus Dur adalah persoalan pembentukan negara Irael itu, sendiri yang terkait dengan konsep teologi Yudaisme. Secara ideologi, ajaran Yahudi dan mayoritas bangsa Israel di luar negeri tidak menyetujui terhadap pembentukan negara Israel itu sendiri. Menurut mereka, Zionisme telah menyalahi konsep dasar ideologi Yudaisme yang mana pada dasarnya, mereka tidak diperbolehkan untuk balik kesana kecuali bila Tuhan menghendaki hal tersebut.

Untuk itu, menurut mereka pembentukan negara Israel oleh kelompok Zionisme adalah penyimpangan akidah Taurat dan pelecehan terhadap ideologi dasar umat Yahudi. Inilah beberapa pandangan Rabbi Yahudi sendiri yang menolak terjadinya pembentukan negara Israel yang bukan berasal dari Tuhan secara langsung. Sebab sebelum masa itu, bangsa Israel dilarang untuk membentuk suatu negara apapun, karena hal itu melanggar sumpah kesetiaan kepada Tuhan dan yang akan datang nantinya bukan keselamatan Tuhan, tetapi justru bencana dari-Nya.

Para Rabbi yang menolak sebarang pembentukan Negara Israel sebelum era PD I:

  • Maimonides
  • Rabbi Yitzchok Aramah
  • The Maharal of Prague
  • Rabbi Avraham Galanti
  • Rabbi Bechaye
  • Rabbi Aryeh Leib Alter
  • Rabbi Nachman
  • Rabbi Yechezkel Halberstam
  • Rabbi Tazdok Hakohen of Lublin
  • Rabbi Yehoshua Leib Diskin
  • Rabbi Samson Raphael Hirsch
  • Rabbi Yosef Chaim Sonnenfeld
  • Rabbi Yehoshea Dzikover

Para Rabbi yang menolak sebarang pembentukan Negara Israel sebelum era PD II:

  • Rabbi David Friedman of Karlin
  • Rabbi Meir Simcha of Dvinsk
  • Rabbi Yosef Rozen
  • Rabbi Avraham Freund
  • Rabbi Elchonon Wasserman
  • Rabbi Chaim Soloveichik of Brisk
  • Rabbi Chofetz Chaim
  • Rabbi Sholem Schneersohn
  • Rabbi Shaul Brach
  • Rabbi Yissachar Dov Belze Rabbe
  • Rabbi Chaim Oizer Grodzinski
  • Rabbi Chaim Elazar Shapiro

Para Rabbi yang menolak sebarang pembentukan Negara Israel setelah PD II:

  • Satmar Grand Rebbe Joel Teitelbaum
  • Rabbi Yosef Tzvi Dushinsky
  • Rabbi Yitzchock Zev Soloveitchik
  • Rabbi Avraham Yeshayau Karelitz
  • Rabbi Yitzchok Dov Koppelman
  • Rabbi Michael Dov Weissmandl

  • Rabbi Aharon Kotler
  • Rabbi Mordechai Gifter
  • Rabbi Elya Svei
  • Rabbi Baruch Kaplan
  • Rabbi Amram Blau
  • Rabbi Avigdor Miller, zt'l
  • Rabbi Yitchok Hutner Z"L



  • Pernyataan oleh 77 Rabbi terkemuka di AS dan Kanada
  • Pernyataan 30 September 1982 oleh 13 Rabbi terkemuka di Europa dan Kanada

  • Pernyataan 2 Juni 1920 oleh 12 Rabbi Agung di Hungaria menolak Zionisme

  • Pernyataan 14 Desember, 1925 di Kaszica, Hungaria

Protes dan Demonstrasi Terhadap Zionisme Oleh Bangsa Israel Sendiri


2005 Protes atas kekerasan terhadap Yahudi di Holy Land, Montreal, Kanada
2005 10,000 Protes atas kekerasan terhadap Yahudi di Holy Land, New York City, NY
2004 Protes atas penodaan makam kuno Acco, Holy Land
2003 Ortodox Yahudi memprotes Pemilu Israel 28 Jan 2003 Yerusalem, Holy Land
2002 Protes sewaktu kunjungan Ariel Sharon kepada Presiden Bush Washington, DC
2002 Protes massa Yahudi atas Israel, 12 Februari 2002 Manhattan, NY
1980 Protest massa Yahudi atas kebrutalan polisi negara Zionis di Manhattan, NY
1980 Protes atas PM Begin, Washington, DC
1979 Protes di Madison Square Garden (dihadiri oleh Satmar Grand Rebbe Teitelbaum) New York City, NY

1973 Penduduk Mea She'arim memprotes peringatan ke 25th atas Pendirian negara Zionis

Melalui sedikit uraian yang ringkas ini, semoga Gus Dur bisa memahami persoalan sesungguhnya yang ingin disampaikan pada saat konferensi Holocaust di Iran yang diselenggrakan oleh Presiden Iran Ahmedinejad. Artinya, acara itu bukan ingin memojokan bangsa Israel, tetapi justru ingin menyadarkan masyarakat dunia bahwa pembentukan sebuah negara yang bernama Israel pada tahun 1948 oleh Zionisme bukanlah keinginan seluruh bangsa Israel di dunia, tetapi hanya segilintir kelompok bangsa Israel saja.

Dengan demikian, kasus penolakan Holocaust tidak selayaknya di konfrontasikan dengan Presiden Iran, Ahmadinejad seorang, tetapi ia mewakili suara-suara sumbang bangsa Israel yang mengharapkan perhatian dan keinginan mereka untuk menjalankan ajaran mereka secara damai dan tentram di dunia ini.

Di samping itu, persoalan Palestina bukan persoalan fiktif yang telah direkayasa oleh segelintir kelompok dari kalangan bangsa Palestina, tapi ia justru persoalan real dan nyata serta membutuhkan perhatian dari kita semua.

Untuk itu, kalau ingin membantu menghidupkan toleransi beragama, LIHAT-lah setiap persoalan secara arif dan bijaksana, sehingga keputusan kita sebagai sebuah bangsa yang besar dan ingin berperan di dunia tidak sekedar membeo apalagi memBUTA. Bukankah begitu Gus?

[undzurilaina]

No comments:

Post a Comment