Monday, July 2, 2007

Jangan Sombong

Dalam beberapa hadits Rasulullah SAW kita membaca bahwa setiap orang yang menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, maka ia dikategorikan sebagai orang yang sombong. Secara tak sadar, kita mungkin sering mempunyai sikap seperti ini. Kita merasa bahwa –karena apa yang kita miliki, misal: ilmu, amalan, kedudukan, status sosial, dll—kita lebih baik dari orang lain.

Sikap seperti ini sungguh berbahaya dan menjerumuskan kita sendiri. Ya, karena kita tidak tahu akhir dari nasib seseorang, maka tidak boleh tergesa-gesa menghakimi diri kita apalagi orang lain. Banyak sekali orang bejat yang akhirnya menjadi orang mukmin dan orang mukmin yang akhir hidupnya ternyata menjadi orang bejat.

Imam Jafar Shadiq dalam menjelaskan hadis yang menjelaskan hal ini berkata: “Para penyihir yang dalam hidupnya menyimpang dari ajaran ilahi, setelah melihat mukjizat Nabi Musa as dalam sekejap menjadi mukmin. Bahkan semua ancaman Firaun tidak dihiraukan. Sementara setan dengan 6 ribu tahun beribadat akhirnya menyimpang. Lihat Hurr dan Zuhair pada peristiwa Karbala akhirnya mati sebagai syahid[1].

Dengan dasar ini, setiap orang yang masih belum berakhir kehidupannya, tidak boleh sombong karena ada kemungkinan ia keluar dari jalan kebenaran.

Ya Muqalliba al-Quluub, tsabbit quluubana ’ala ad-Diinik (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati-hati kami pada jalan agama-Mu).


[1] Hurr dan Zuhair semula adalah salah satu pimpinan laskar Yazid yang menyerang Imam Husain besera rombongan di Karbala. Namun kemudian mereka taubat dan berbalik ke pihak Imam Husain, ia pun ikut gugur syahid ketika membela Imam Husain.

No comments:

Post a Comment