Sikap seperti ini sungguh berbahaya dan menjerumuskan kita sendiri. Ya, karena kita tidak tahu akhir dari nasib seseorang, maka tidak boleh tergesa-gesa menghakimi diri kita apalagi orang lain. Banyak sekali orang bejat yang akhirnya menjadi orang mukmin dan orang mukmin yang akhir hidupnya ternyata menjadi orang bejat.
Imam Jafar Shadiq dalam menjelaskan hadis yang menjelaskan hal ini berkata: “Para penyihir yang dalam hidupnya menyimpang dari ajaran ilahi, setelah melihat mukjizat Nabi Musa as dalam sekejap menjadi mukmin. Bahkan semua ancaman Firaun tidak dihiraukan. Sementara setan dengan 6 ribu tahun beribadat akhirnya menyimpang. Lihat Hurr dan Zuhair pada peristiwa Karbala akhirnya mati sebagai syahid[1].
Dengan dasar ini, setiap orang yang masih belum berakhir kehidupannya, tidak boleh sombong karena ada kemungkinan ia keluar dari jalan kebenaran.
Ya Muqalliba al-Quluub, tsabbit quluubana ’ala ad-Diinik (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati-hati kami pada jalan agama-Mu).
[1] Hurr dan Zuhair semula adalah salah satu pimpinan laskar Yazid yang menyerang Imam Husain besera rombongan di
No comments:
Post a Comment